DONGGALA – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah (Sulteng) meluncurkan program Gerakan Muda Bangga Bernegara dan Beragama (Gembira Beragama) di Kabupaten Donggala. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan radikalisme dan terorisme.
Baca juga: BNPT Gelar Kenduri Cegah Radikalisme dan Terorisme di Parimo
Eldi Bisma, penjabat Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) RI, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya untuk menyosialisasikan pencegahan radikalisme di masyarakat, khususnya di Donggala dan Sulteng secara umum.
“Kami berharap kegiatan ini dapat melibatkan berbagai tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan perempuan untuk mencegah terorisme,” ungkapnya di Donggala, Senin (25/11/2024) siang.
Baca juga: Jamaah Islamiyah Sulawesi Tengah Membubarkan Diri
Dia menyebutkan, program Gembira Beragama adalah hasil kolaborasi antara BNPT RI dan FKPT Sulteng. Melalui program ini, penyelenggara berharap para tokoh dapat menyebarluaskan informasi penting mengenai pencegahan radikalisme kepada komunitas mereka.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, BNPT berperan sebagai sektor terdepan dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.
BNPT mengkoordinasikan seluruh kementerian dan lembaga untuk melaksanakan strategi nasional dalam menciptakan ketahanan publik.
Baca juga: Satuara, Kolaborasi Musisi Poso tentang Lingkungan, Toleransi serta Persaudaraan
Lanjut dia, keterlibatan masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan radikalisme. Dengan dukungan dari berbagai komponen bangsa, harapannya setiap individu memiliki daya cegah, daya tangkal, dan daya lawan terhadap ideologi kekerasan.
Eldi Bisma juga menekankan pentingnya pemahaman dan implementasi moderasi beragama dalam masyarakat. Program ini memberikan pemahaman anti radikalisme kepada tokoh muda lintas agama agar dapat ditransformasikan di lingkungan mereka.
Baca juga: FKUB Sulteng Gaungkan Moderasi Beragama di Parigi Moutong
Kegiatan yang mengusung tema pelibatan masyarakat dalam pencegahan radikalisme ini sukses menghadirkan puluhan peserta. Mereka datang dari berbagai kelompok masyarakat dan pemuda di wilayah itu.
Narasumber kegiatan ini antara lain Haerolah Muh Arief dari Kementerian Agama Kabupaten Donggala dan Sholehuddin, akademisi Universitas Muhammadiyah Jakarta serta Direktur Pusat Kajian Moderasi Beragama. (*)