Berita

PT GNI dan PT SEI Edukasi Anak SD Peduli Lingkungan

81
×

PT GNI dan PT SEI Edukasi Anak SD Peduli Lingkungan

Sebarkan artikel ini
PT GNI
Kegiatan Pikat Rasa yang dilaksanakan PT GNI dan PT SEI di salah satu Sekolah Dasar dalam wilayah Morowali Utara. (Foto: Ist)

MORUT – PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) dan PT Stardust Estate Investment (SEI) mengedukasi anak-anak Sekolah Dasar (SD) di lingkar industri tentang pendidikan masyarakat untuk kurangi sampah (Pikat Rasa).

Kegiatan Pikat Rasa tersebut melibatkan ratusan anak-anak SD yang berada di sejumlah Desa dan Panti Asuhan di sekitar lingkar Industri yakni di Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara.

Kegiatan ini berlangsung sejak Rabu, (17/7/2024) di Desa Bungintimbe hingga Sabtu (3/8/2024) di Desa Bunta yang melibatkan anak-anak SDN Bungintimbe, SDN Alkhaeraat Bungintimbe, SDN 1 Bunta, SDN 2 Bunta, Panti Asuhan Alesintowe dan Panti Asuhan Raudlatul Fitra.

Ayu, perwakilan PT SEI mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menarik minat anak-anak SD agar peduli lingkungan yang sehat dan bersih, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan namun membuang sampah pada tempatnya serta memanfaatkan sampah sebagai bahan prakarya.

Melalui Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Prinsip ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang dapat didaur ulang.

“Dalam kegiatan ini kami tidak hanya melakukan edukasi tentang bahaya dan cara memilah sampah, tetapi juga mengajarkan anak-anak untuk bisa menghasilkan prakarya dari sampah rumahan,” ujarnya.

Baca jugaPangdam Merdeka Kunjungi Kawasan Industri PT SEI dan PT GNI

Sementara itu perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Morowali Utara, Ni Wayan, Sabtu (3/8/2024) mengapresiasi kegiatan yang di prakarsai PT GNI dan PT SEI tersebut.

Menurut dia, sudah seyogyanya anak-anak sekolah dimulai dari SD dibangkitkan kesadaran mereka akan peran pentingnya dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

“Kami sangat mengapresiasi, karena kegiatan pengurangan sampah ini sangat penting dimulai dari anak didik. Kemarin saya liat postingannya ibu Ayu, disitu ada beberapa prakarya. Itu sangat positif,” ujarnya.

“Untuk kepala sekolah mungkin kedepannya bisa mengembangkan lagi, seperti kegiatan lingkungan hidup ini bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan misalnya prakarya, jadi prakarya ini bisa mendaur ulang sampah dan juga mengajarkan anak-anak didik untuk bisa memanfaatkan sampah-sampah yang ada,” tambah Ni Wayan.

Ia mengharapkan kegiatan tersebut terus dilakukan pihak perusahaan agar bisa menyadarkan masyarakat secara umum tentang peran penting semua elemen dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

“Kegiatan seperti ini mungkin bisa tidak hanya di jenjang pendidikan saja, tetapi bisa ke masyarakat juga (secara umum),” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *