Politik

Menunggu Cudy, Ahmad Ali Ingin Sejalan Tiga Tokoh Penting dalam Perjalanan Politiknya

83
×

Menunggu Cudy, Ahmad Ali Ingin Sejalan Tiga Tokoh Penting dalam Perjalanan Politiknya

Sebarkan artikel ini
Dari kiri, Ahmad Ali, Arus Abdul Karim, Longki Djanggola dan Rusdy Mastura. (Foto: Ist)

PALU – Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad M Ali menepis tudingan praktik borong partai pada Pilkada 2024. Ia memastikan kondisi politik saat ini lebih didasari kepercayaan para petinggi partai yang telah mengusungnya.

“Saya tidak mau mengomentari itu (tudingan), karena saya tidak pernah melakukan aksi borong partai, karena ini kan persoalan dukungan, ini kan persoalannya trust, trust, kepercayaan partai politik,” ujar Ahmad Ali kepada awak media di Palu, Senin (12/8/2024) malam.

Dia lantas mencerahkan masyarakat untuk tidak memandang politik layaknya sebuah komiditi yang bisa diperjualbelikan.

“Jadi janganlah pandang politik sebagai komoditas. Partai politik ini bukan komoditi yang harus diperjualbelikan. Kau banyak uang, tapi kalau kemudian tidak ada trust, kau tidak akan dapatkan partai itu,” jelasnya.

Ahmad Ali mengaku tidak sepakat dengan pemikiran orang-orang yang menyebut bahwa aksi borong partai terjadi akibat jual-beli atau transaksional. Sebab katanya, dukungan partai politik mulai dari Nasdem, Gerindra, Golkar, dan PAN diperolehnya tanpa mahar.

“Saya didukung Nasdem, Gerindra, Golkar terus PAN juga tidak bayar. Terus bagaimana kita memaksakan itu kalau bukan karena kepercayaan? Nah ketika kalian pada posisi saya, kalau ada ketua umum partai menawarkan partainya meminta untuk mengusung saya, apakah saya harus menolak?” urainya.

Menurut Ahmad Ali, ketua-ketua umum partai itu adalah tokoh negarawan yang masih memikirkan tentang Sulawesi Tengah, karena daerah ini sangat strategis untuk menyangga kebutuhan Ibu Kota Negara.

Agar pemikiran itu, sejalan, maka penting bagi para ketua umum partai untuk mencari calon gubernur yang punya kompoten. Kompoten untuk memastikan Sulawesi Tengah ini sebagai penyangga Ibu Kota Negara.

“Sekali lagi bahwa saya tidak akan melihat penyataan siapapun, saya hanya akan menjalani ini, dan insyaAllah akan memegang teguh amanah yang diberikan oleh ketua-ketua umum partai kepada saya,” tegasnya.

Dia lantas menyebut soal deklarasi akbar BerAmal yang diharapkan menjadi momen mengakhiri gonjang ganjing tentang apa saja, termaasuk gemuruh politik soal tudingan borong partai.

“Mudah-mudahan deklarasi ini mengakhiri gonjang ganjing tentang apalah, karena kita menjalani Pilugub ini dengan suasana yang riang gembira. Ayo, jangan kemudian kemarahan, kebencian, terus kemudian kita tidak bisa berlaku adil,” ajaknya.

Ahmad Ali kemudian mengungkapkan kebanggannya terhadap Arus Abdul Karim dan Longki Djanggola, dua tokoh penting dalam perjalanan karir politiknya. Kedua tokoh itu nantinya hadir pada deklarasi tersebut.

“Saya sangat bangga malam ini ya. Malam ini saya deklarasi ada dua orang kakak, dua orang yang sangat berpengaruh dalam perjalanan karir politik saya. Ada Arus Abul Karim dan Longki Janggola menemani saya di atas panggung ini,” katanya.

Terkait isu gesekan politik antara Ahmad Ali dengan Rusdy Mastura, ia justru menampik situasi itu.

“Bagi saya, saya tidak pernah punya masalah dengan siapapun, terutama dengan Kak Cudi -sapaan akrab Rusdy Mastura– katakan seperti itu,” tukasnya.

Dia bahkan menunggu kehadiran tokoh penting ketiga tersebut berdiri bersama dalam satu panggung politik.

“Saya masih menunggu Kak Cudi. Mudah-mudahan Allah menakdirkan untuk kami berada di satu panggung berdiri bersama. Harapannya mereka bertiga mengawal saya sebagai adik mereka,” imbuhnya.

Ahmad Ali juga berkeyakinan bahwa Rusdy Mastura sesungguhnya tidak pernah membencinya

“Karena saya yakin, Kak Cudi pasti membanggakan saya sebagai adiknya. Pasti Kak Cudi memiliki harapan besar kepada saya sebagai juniornya,” tandasnya. (ham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *