Hukum

BNNP Sulteng Libatkan Generasi Muda dalam Pencegahan Peredaran Narkoba

148
×

BNNP Sulteng Libatkan Generasi Muda dalam Pencegahan Peredaran Narkoba

Sebarkan artikel ini
BNNP Sulteng
LIBATKAN : Kepala BNNP Sulteng, Ferdinan Maksi Pasule bersama akademisi Universitas Pelita Harapan, Chirisindo Reformata Tamalagi usai menjadi pembicara di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Pelita Mas Palu, Selasa (20/8/2024). (Foto: Ist)

PALU – Program Presiden menuju Indonesia Emas 2045 menjadi perhatian Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepala BNNP Sulteng, Brigjen Pol Ferdinan Maksi Pasule SIK mengemukakan bahwa kolaborasi menjadi salah satu bentuk perhatian BNPP Sulteng menjaga generasi emas Indonesia bersih dari nakoba (Bersinar). Langkah ini dilakukan dengan melibatkan generasi muda yang mau peduli dalam upaya sosialisasi pencegahan peredaran narkoba di Sulteng.

Dia menyampaikan  itu saat menjadi pembicara pada masa penerimaan orientasi mahasiswa baru di kampus STIFA Pelita Mas Palu, Selasa (20/8/2024).

Di kesempatan itu, mantan Karo Ops Polda Sulteng ini menekankan tiga hal penting dalam pencegahan peredaran narkoba. Pertama, bahwa bahaya narkoba dapat merusak generasi bangsa melalui efek candu dan dampak negatif yang ditimbulkan setelah dikonsumsi. Selanjutnya, rute penyelundupan narkoba yang masuk ke Indonesia salah satunya ada di wilayah Sulteng.

Kemudian poin ketiga yaitu angka penyalahgunaan narkoba yang terjadi di Kota Palu saat ini cukup tinggi. Kondisi ini perlu mendapat perhatian dari seluruh pihak untuk bersama-sama peduli memerangi peredaran narkoba di wilayah Kota Palu dan Provinsi Sulteng secara luas.

“Narkoba ancaman berarti bagi generasi bangsa ini yang penting jadi perhatian bersama untuk Sulteng Bersinar atau bersih dari narkoba,” ujarnya.

Di akhir pemaparan Brigjen Ferdinan mengajak mahasiswa baru untuk tidak takut melaporkan jika ada kerabat, keluarga, orang terdekat atau dirinya sendiri yang terpapar kasus penyalahgunaan narkotika ke kantor BNNP Sulteng agar bisa mendapat pengobatan rehabilitasi.

“Kami sifatnya inklusif, sangat terbuka bagi seluruh masyarakat yang terpapar, khususnya adik-adik mahasiswa bilamana ada yang terkena penyalahgunaan narkoba. Kami dari BNNP akan mendampingi untuk bisa kembali sehat dan beraktivitas di masyarakat. Tinggal datang ke kantor BNNP Sulteng atau menghubungi call center kami,” ucapnya.

Senada dengan itu, akademisi Universitas Pelita Harapan (UPH) yang juga peneliti dan penulis buku terkait narkotika, Chrisindo Reformanda Tamalagi MSos, memaparkan saat ini Indonesia mengahadapi bonus demografis, lebih dari 60 persen jumlah penduduk Indonesia berada di usia produktif untuk bekerja, dan hal ini baik.

“Ke depannya kita akan menjemput Indonesia emas, seperti yang telah dicita-citakan bapak pendiri bangsa dan presiden Joko Widodo yakni, Indonesia yang maju, mandiri adil, makmur dan sejahtera. Tetapi hal ini akan sangat sulit dicapai bilamana anak-anak bangsa terpapar narkoba,” jelasnya.

Oleh karena lanjut Chrisindo, semua pihak secara bersama bekerjasama dengan BNN untuk mencegah peredaran narkoba masuk di lingkungan terdekat, maupun lingkungan sekolah dan kampus, termasuk kampus ke STIFA Pelita Mas Palu.

“Masalah narkoba adalah masalah bersama. Jangan biarkan BNN dan kepala BNNP pak Ferdinand berjuang sendirian mencegah dan memutus peredaran narkoba di bumi Tadulako Sulteng ini,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *