Politik

Ustad Abdul Somad Ungkap Alasan Mendukug Ahmad Ali Maju Gubernur Sulteng

67
×

Ustad Abdul Somad Ungkap Alasan Mendukug Ahmad Ali Maju Gubernur Sulteng

Sebarkan artikel ini
Ustad Abul Somad Bersama Ahmad Ali dalam safari dakwahnya di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Kamis (22/8/2024). (Foto: AMC)

BANGGAI – Ustad Abdul Somad (UAS) kenalkan Calon Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad M Ali, dalam safari dakwahnya di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Kamis (22/8/2024). Di Waktu berbeda, UAS mengungkap alasannya mendukung perjuangan figur tersebut.

Ceramah UAS yang bertajuk “Mari Tingkatkan Kualitas Diri Dengan Beramal, Dunia Sementara Akhirat Selamanya” ini digelar di pelataran Masjid Agung An Nur Luwuk.

Safari Dakwah Ustad Abdul Somad yang bekerja sama dengan Yayasan Insan Cita Indonesia (ICI) ini juga memberikan hadiah umroh kepada jamaah yang beruntung.

Di sela tausiahnya, UAS memberikan pantun kepada Ahmad Ali.

“Kalau tuan membeli tali
Tali dipakai mengikat janur
ini namanya bang Mad Ali
Dia ini calon gubernur”.

“Kalau tuan pergi ke pasar keramat
Jangan lupa membeli kain
Kalau sudah ada sahabat Ustad Abdul Somad
Jangan lagi pilih yang lain”.

Tidak hanya itu, pada salah satu potongan video podcast, Ustad Abdul Somad mengatakan hanya mendukung 2 calon gubernur, Gubernur di daerahnya (Riau), dan Ahmad Ali.

“Saya dalam Pilkada ini, mendukung gubernur cuma dua, yang pertama di kampung saya, yang kedua, Pak Mad Ali. Jadi tidak kasih dukungan sama yang lain,” ujar UAS dikutip dari video yang beredar pada Kamis (22/8/2024) malam.

Ustad Abdul Somad lantas mengurai alasannya mendukug bakal calon Gubenur Sulteng Ahmad Ali. Ia menututurkan sejumlah indikator yang ternyata sudah lebih dulu dilakukan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem tersebut.

“Kenapa saya mendukung Pak Mad Ali? Karena saya biasanya memberikan kertas. Saya beri dukungan kalau terwujud poin 1,2,3,4. Jadi saya sebelum memberikan kertas, yang saya minta itu sudah Bang Mad Ali buat duluan,” ujarnya.

“Saya minta bangun pesantren Islamic Center. Beberapa tahun yang lalu, saya ketemu Bu Nilam, jadi saya dibawa ke pondok di pinggir laut, cantik, gratis, indah, nyaman, tenteram. Saya pergi ke dapurnya,saya pergi ke masjidnya, saya pergi ke asrama. Jadi yang belum kertas itu terpikir saya, bang Mad Ali sudah buat duluan,” imbuhnya.

Pondok pesantren yang dibangun Ahmad Ali bersama istri Nilam Sari Lawira dibawah naungan Yayasan Insan Cita Indonesia, menurut Ustad Abdul Somad, sudah membantu. Namun menurutnya hal ini akan lebih besar faedahnya jika dibangun oleh pemerintah provinsi, sehingga wadah serupa dapat dibanun di setiap kabupaten di Sulawesi Tengah.

“Bang Mad Ali sudah buat pondok. Tapi kita mau yang skala provinsi. Kemudian anak-anak yang sudah belajar, yang sudah menghafal Quran, yang sudah bisa bahasa arab, bahasa inggris itu. Saya ngomong kalau ke Bupati, Gubernur Wali Kota, membalaskan sakit hati saya juga. Karena berangkat nggak dikasih biaya. Adik-adik, saya jangan mengalami seperti saya,” katanya.

“Lalu saya sampaikan, Gubernur Bupati, Wali Kota, kalau mau umur panjang, mengalir sampai hari kiamat, kirimlah anak-anak tercerdas kita untuk belajar. Yang moderat, ke Mesir, Ke Darul Mustafa Tariq, Ke Al Ahgaff Yaman. Sehingga nanti setelah mereka pulang, mereka yang membangun Islamic Center ini,” ungkanya.

“Tentunya dengan jabatan gubernur bisa lebih banyak. Kalau ini skop pribadi bersama Ibu Nilam, Insan Cita Indonesia, maka ini lebih besar lagi, ada jatah per kbupaten, sehingga anak-anak bisa lebih berprestasi,” tambah Ustad Abdul Somad.

Sementara Ahmad Ali di video tersebut menyebut apa yang dilakukan salah satunya melalui pondok pesantren Insan Cita Indonesia tak lain untuk menghargai dan memotivasi anak-anak yang kurang beruntung dari sisi ekonomi. Ia berharap yang dilakukannya dapat juga dilakukan pemerintah daerah.

“Jadi lebih coba menghargai, memotivasi anak-anak untuk lebih berprestasi. Ketika mereka berprestasi, Pemerintah hadir untuk memfasilitasi mereka. Jadi bagi anak-anak yang lahir tidak beruntung, orang tua yang secara ekonomi tidak beruntung, tapi punya kecerdasan. Kecerdasan dia dihargai oleh pemerintah,” Ahmad Ali.

Karena alasan itu juga sehingga Ustad Abdul Somad sangat mengapresiasi sosok Ahmad Ali.

“Membangunkan tempatnya, sumber daya anak-anaknya, pengajarnya. Pengajar ini, mereka orang-orang yang meninggalkan dagang, meninggalkan tambang, demi untuk mengajar anak kita. Mereka perlu motivasi. Maka mereka diberikan insentif, diberangkatkan umroh. Saya senang sekali ketika Ahmad Ali, mengumpulkan para juara-juara Musabaqah Tilawatil Quran, ditanya dapat berapa, dapat sekian, diberangkatkan umroh, dewan-dewan jurinya. Jadi semua yang mau saya ajukan itu sudah abang buat,” sebut Ustad Abdul Somad di akhir video itu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *