TOLITOLI – Ratusan masyarakat Desa Lakatan, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli menyatakan diri mendukung pasangan BerAmal karena Ahmad Ali tak pernah ingkar janji.
Dukungan terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng nomor urut 1, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri itu warga tegaskan dalam kampanye terbatas, Selasa (22/10/2024).
Kampanye tersebut menghadirkan juru bicara Ahmad Ali, Andri Gultom, sekaligus juru kampanye koalisi BerAmal Sulteng.
Baca juga: Tim Hukum BerAmal Minta Bawaslu Cegah Kampanye Terselubung
Andri menyebutkan, selama ini Ahmad Ali tak ingkar terhadap janji sejak masuk dalam dunia politik. Terbukti, ketika mencalonkan DPR RI 10 tahun lalu, Ahmad Ali berjanji tidak mengambil sepeserpun gajinya .
Janji tersebut kemudian Ahmad Ali tunaikan dengan mengumrahkan 800-an imam masjid, dan penghafal Quran. Ia juga membantu pembangunan rumah ibadah dan beasiswa bagi anak berprestasi dan kurang mampu.
“Ketika hari ini ada 10 program prioritas yang bapak Ibu lihat semuanya dari pasangan Beramal, jangan khawatir ini pasti terlaksana, karena pak Ahmad Ali tidak pernah ingkar dengan janjinya,” kata Andri Gultom.
Baca juga: Ronald Gulla Turun Gunung, Ahmad Ali Makin Sulit Dikalahkan
Di tahun politik seperti ini kata dia, banyak figur yang datang berjanji manis namun juga pernah mengingkari janjinya.
Andri lantas mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan kesempatan kepada calon pemimpin yang pernah ingkar dengan janjinya.
“Pilih yang pernah ingkar atau yang belum pernah berbohong dengan rakyat?” kata Andri, warga Lakatan menjawabnya dengan kalimat belum pernah.
Baca juga: Ketua DPN Sulteng Ajak Pekerja Bangunan di Tolitoli Dukung BerAmal
Sejumlah masyarakat Lakatan mengaku Ahmad Ali tidak pernah berbohong dengan mereka. Sehingga patut untuk didukung sekaligus menjadi harapan baru hadirnya pemimpin yang setia dan jujur dengan rakyatnya.
“Kami siap mendukung pak Ahmad Ali karena mereka tidak pernah berbohong. Programnya pro rakyat dan sangat kami harapkan,” ujar salah satu peserta kampanye, warga lainnya mengamini. (*)