TOLITOLI – Ribuan masyarakat membanjiri Lapangan Sandana, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli, Selasa (6/8/2024) malam. Di sana, Ahmad Ali janjikan perbaikan infrastruktur untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ribuan masyarakat datang untuk mendengarkan orasi politik bakal calon gubernur Sulteng, Ahmad Ali. Sekaligus menikmati hiburan musik bertajuk Konser Beramal (Bersama Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri).
Baca juga: Pusat Komando Relawan BerAmal Perkuat Strategi Pemenangan Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri
Pada kesempatan itu, Ahmad Ali kembali menegaskan komitmennya untuk mensejahterakan masyarkat Sulteng melalui berbagai program unggulan. Salah satunya melalui upaya pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
“Jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur, kami berdua, Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri akan mengerjakan sejumlah program untuk kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah. Salah satu program unggulan yang akan kami kerjakan adalah pembangunan infrastruktur berkelanjutan,” katanya.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan merupakan investasi strategis daerah dalam membangun sumber-sumber ekonomi.
Ahmad Ali menyebutkan, saat ini, banyak masyarakat, khususnya petani yang belum sejahtera secara ekonomi lantaran kesulitan untuk memasarkan hasil produksi pertanian mereka.
Kondisi lainnya yaitu harga jual hasil bumi dipermainkan oleh tengkulak. Penyebabnya karena tidak ada pilihan lain bagi petani untuk memasarkan hasil panen mereka.
Baca juga: Optimis Menang di Kampung Halaman, Ahmad Ali: Morowali Adalah Harga Diri
Selain itu, kata Ahmad Ali, salah satu penyebab sulitnya para petani memasarkan hasil produksi karena infrastruktur yang tidak mendukung. Masalah infrastruktur ini kerap menyentuh petani di wilayah pelosok untuk, baik infrastruktur jalan, telekomunikasi dan sebagainya.
“Pembangunan infrastuktur ini juga ke depan sebagai upaya kita untuk menyiapkan daerah sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara. Bagaimana daerah ini mau menjadi penyangga ibu kota negara kalau hasil produksi pertaniannya saja sulit untuk dipasarkan keluar karena akses jalan maupun telekomunikasi yang masih sulit? Itu adalah pekerjaan rumah yang perlu kita selesaikan,” jelasnya. *