Berita

Gubernur Sulteng Buka Pertemuan Raya Pemuda Gereja GKST

71
×

Gubernur Sulteng Buka Pertemuan Raya Pemuda Gereja GKST

Sebarkan artikel ini
Gubernur
Gubernur Sulteng H Rusdi Mastura didampingi sejumlah kepala daerah saat menghadiri Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) ke-8 di Desa Tomata Pambarea, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara, Minggu (14/7/2024). (Foto: Ist)

MORUT – Pertemuan Raya Pemuda Gereja (PRPG) Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) ke-8 yang dipusatkan di Desa Tomata Pambarea, Kecamatan Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara, resmi dimulai, Minggu (14/7/2024). Kegiatan yang diikuti sepuluh ribu lebih peserta dari 27 Klasis (wilayah) GKST se Sulteng dan Sulsel dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdi Mastura.

Kegiatan yang diikuti sepuluh ribu lebih peserta dari 27 Klasis (wilayah) GKST se Sulteng dan Sulsel dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdi Mastura.

Sejumlah pejabat menghadiri acara pembukaan yang dipusatkan di lapangan sepak bola Persimas. Di antaranya hadir Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi, Bupati Sigi Moh. Irwan Lapata, Wakil Bupati Morut H. Djira K, Wakil Bupati Tojo Una-una Ilham Lawidu, Wakil Bupati Luwu Timur Moh Akbar Leluasa.

Selain itu , tampak pula Ketua TP PKK Morut Febriyanthi Hongkiriwang, Ketua Umum Majelis Sinode GKST Pdt. Djadaramo Tasiabe, Ketua Umum Pemuda Sinode GKST, sejumlah anggota DPRD Sulteng, anggota DPRD Morut, pimpinan OPD Morut, unsur Forkopimda serta undangan lainnya.

Baca jugaPT Vale IGP Pomalaa Tanam Ribuan Bibit Bakau

Dalam sambutannya, Gubernur Sulteng H. Rusdi Mastura menyatakan sangat bangga dengan kegiatan besar yang mempertemukan ribuan pemuda gereja.

Pertemuan seperti ini menjadi momen untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman serta memotivasi diri untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

“Sebagai generasi penerus, pertemuan pemuda GKST ini sangat strategis untuk membekali diri, terutama daerah kita akan menjadi penyanggah utama Ibukota Nusantara (IKN),” jelas gubernur.

Dengan adanya ibukota negara di Kalimantan Timur, otomatis membuka pasar dan peluang usaha lainnya. Ini perlu disambut dengan mengembangkan potensi yang ada.

“Saya datang di sini untuk mengingatkan adik-adik para pemuda agar bersiap diri untuk menghadapi dan memanfaatkan peluang yang kini terbuka lebar,” tambah gubernur.

Gubernur juga menyebutkan moderasi beragama di Sulteng cukup bagus. Hal itu terbukti dengan suasana kondusif setiap kali penyelenggaraan event keagamaan, termasuk kegiatan umat Kristen seperti sekarang ini.

Sebelumnya, Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi dalam sambutannya memotivasi para pemuda dengan mengutip kata-kata bijak “ubahlah dirimu, maka dunia akan berubah”.

Menurutnya, ungkapan ini relevan dengan tema PRPG kali ini yakni “Pemuda GKST siap maju dalam regenerasi, hidup mandiri dan berkualitas”.

Bupati Delis menekankan, pemuda GKST merupakan aset gereja, aset masyarakat, aset daerah, negara bahkan aset dunia.

“Kami-kami ini akan lewat. Zamannya akan diambil alih oleh generasi selanjutnya. Oleh karena itu, siapkan dirimu untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif ini,” ujarnya.

Ia memberi contoh di beberapa negara maju, tenaga manusia sudah digantikan robot atau mesin. Dengan demikian hanya orang-orang yang berkualitas dan memiliki SDM yang baik yang bisa bersaing.

Menyinggung tentang pertemuan rata pemuda GKST ini Bupati Delis mengatakan sebagai forum yang penting untuk bertukar pikiran dan gagasan, serta meningkatkan talenta baik di bidang seni, olahraga, maupun keagamaan.

PRPG ke-8 ini berlangsung sejak tanggal 13 hingga 20 Juli 2024. Acara penutupan akan dirangkaikan dengan peringatan HUT Pemuda GKST yang ke-75.

Pertemuan Raya Pemuda Gereja ini mempertandingkan sejumlah cabang olahraga, paduan suara, vokal grup, lomba solo, dan lainnya.

Pada acara pembukaan juga ditampilkan defile peserta yang diikuti semua kontingen dari persekutuan pemuda dari 27 Klasis se Sulteng dan Sulsel.

Ke-27 kontingen yang tampil berturut-turut pemuda Klasis Wotu, Klasis Pamona Timur, Parigi Selatan, Beteleme, Behoa, Palu, Mori Atas, Pamona Utara, Bada, Poso Kota, Lage, Pamona Selatan, Poso Pesisir Utara, Mohoni Bungku, Wana Mamosalato, Kolonodale, Pamona Barat, Sigi, Bungku Utara, Parigi Utara, Poso Pesisir, Rampi, Malili Nuha, Tojo Ampana, Napu dan Pemuda Klasis Mangkutana Tomoni.

Setiap kontingen mempertontonkan busana serta atraksi khas daerahnya masing-masing.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *