PALU -Calon gubernur Sulteng nomor urut 1, Ahmad Ali ingin Hutan Kota Kaombona di Kota Palu jadi pusat pengembangan atlet di daerah ini. Ia bermimpi suatu hari nanti ada fasilitas olahraga terlengkap di hutan itu.
Ahmad Ali menyampaikan harapan tersebut saat berkunjung ke gedung olahraga pribadi milik Johnny Limbunan, salah satu pecinta tenis meja di Kota Palu, baru-baru ini.
“Hutan Kota (Kaombona) itu luas, saya bermimpi ke depan ada fasilitas olahraga yang lengkap di sana. Kita bisa mengembangkan kemampuan atlet dengan fasilitas yang memadai,” ungkap Ahmad Ali.
Baca juga: AKA Sebut Warisan Terbesar Dunia Olahraga adalah Persahabatan
Di tempat itu, Ahmad Ali juga memotivasi seluruh anak-anak Sulteng yang bercita-cita menjadi atlet agar giat berlatih. Di san banyak atlet muda tenis meja sedang berlatih.
Dia ingin agar atlet-atlet dari daerah ini bisa mengukir prestasi yang gemilang. Bukan hanya di tingkat nasional tapi bisa menjadi atlet dunia.
“Kita punya contoh Abdul Karim Aljufri, anak muda yang berhasil menjadi juara dunia pencak silat,” ungkap Ahmad Ali.
Baca juga: Lestarikan Olahraga Rakyat, Ahmad Ali Buka Lomba Karapan Sapi
Ahmad Ali kembali membakar semangat para atlet-atlet muda agar lebih giat berlatih.
“Prestasi itu tidak akan lahir tanpa proses, kau berhenti berlatih saat kau pensiun. Apapun olahraganya, kuncinya latihan. Kalau tidak latihan bermimpi mau juara, tidak bisa,” katanya.
Dia pun menerima keluhan para atlet. Beberapa di antaranya mengeluh tidak mendapatkan perhatian serius pemerintah.
Baca juga: Ahmad Ali Ingin Pebalap Motor Sulteng Berprestasi di Internasional
Mantan Ketua FORKI Sulteng itu pun berharap agar para atlet mendapatkan apresiasi yang pantas dari pemerintah.
Selain sebagai bentuk penghargaan, apresiasi itu juga untuk memberikan motivasi kepada atlet-atlet muda agar lebih semangat.
“Orang-orang berprestasi harus jadi aset, harus diperhatikan oleh pemerintah daerah. Atlet berprestasi yang diangkat jadi ASN tidak perlu disibukkan di kantor, biarkan dia terus melahirkan prestasi,” ujar Ahmad Ali. (*)
